Kebudayaan di Indonesia sangatlah beragam, dan salah satunya tersebar dalam suku-suku yang terdapat di Nusantara.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan pengetahaun manusia sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, di mana pengetahuan tersebut digunakan untuk memahami lingkungan serta menjadi pedoman dalam berperilaku.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2010, Suku Jawa merupakan suku terbesar dengan proporsi 40,05 % dari jumlah penduduk din Indonesia.
Masyarakat Suku Jawa tidak hanya mendiami pulau jawa, tetapi juga mereka yang berada di luar pulau jawa dengan tetap mempertahankan nilai-nilai budayanya. Oleh karena itu Suku Jawa dinilai besar dan sangat beragam dari berbagai sisi.
"Sistem Kepercayaan/Religi"
Dalam Masyarakat Suku Jawa dikenal dengan sistem kekerabatan blateral atau garis keturunan ayah dan ibu. Misalnya menyebut orang tua laki-laki Bapak / Rama, sedangkan orang tua perempuan Simbok / Biyung
Selanjutnya, Kang Mas/Kakang adalah sebutan untuk kakak laki-laki, sedangkan kakak perempuan adalah Mbakyu. Adhi/Dhimas/Dik/Le merupakan sebutan bagi adik laki-laki, sementara Ndhuk/Denok/Di merupakan sebutan bagi adik perempuan
Berbagai sebutan juga digunakan sebagai panggilan bagi saudara, seperti Pak Lik/Bulik merupakan sebutan bagi adik dari orang tua. Sementara itu, sebutan bagi kakak dari orang tua adalah Pakdhe/Budhe
berbagai sebutan dalam sistem kekerabatan tersebut juga dianggap sebagai tata cara sopan santun dalam pergaulan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena masyarakat Jawa sendiri sangan menjunjung tinggi nilai kesantuan dalam berperilaku.
"Sistem Ekonomi"
Perekonomian masyarakat Jawa utamanya berasal dari bidang pertanian.
Masyarakat pedesaan banyak bekerja sebagai petani dan menggarao sawah, selain itu banyak dari masyarakat yang mengerjakan usaha sebagai perajin, seperti mencetak batu bata, membatik, menganyam, hingga menjadi tukang kayu